BLC EDUCATIOS

Blogger templates

Thursday 3 January 2019

Sinematografi part 2

-Assalamualaikum wr.wb-
   Bertemu lagi dengan blog saya yang sederhana ini. Pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan membagikan artikel lanjutan dari Sinematografi Part 1 langsung aja....

A.Pengertian
   Sinematografi adalah ilmu terapan yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan sekaligus menggabung-gabungkan gambar tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yang memiliki kemampuan menyampaikan ide dan cerita.
   Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap pantulan cahaya yang mengenai objek. Perbedaannya dengan fotografi adalah peralatan fotografi hanya dapat menangkap gambar tunggal, sedangkan sinematografi menangkap rangkaian gambar.

B.Latar Belakang
   Dalam perkembangan Sinematografi, sangat banyak sekali yang belum kita ketahui tentang apa itu sinematografi...

C.Maksud & Tujuan
   Ketika telah memahami konsep dasar ini, kita diharapkan mampu tau apa sebenarnya Sinematografi itu.



D.Pembahasan
   Nah, pada artikel sebelumnya, kita telah membahas pengertian dan Anatomi pada Sinematografi. Sekarang kita akan membahas hal ini lebih mendalam lagi...
Check This Out...

  

Sudut kamera

   Camera angle atau sudut penempatan kamera juga memegang peranan yang sangat penting pada sinematografi. Bagaimanapun juga sebuah film dibentuk oleh beberapa banyak shot yang membutuhkan penempatan kamera di tempat yang terbaik bagi penonton untuk mengikuti cerita dalam film. Penempatan angle yang baik tentu saja bisa memperkuat dramatik sebuah film karena angle kamera ini adalah mata penonton melihat informasi visual dan juga bisa berarti seberapa besar area yang kita gunakan dalam sebuah shot. Penempatan sudut kamera akan memposisikan penonton lebih dekat dengan action yang ada dalam film, misalnya dengan teknik close up dan lain sebagainya.
   Penempatan sudut kamera ini sangat dipengaruhi beberapa faktor di antaranya analisis pada skenario, penggunaan jenis lensa dan sebagainya. Memang lewat pengalaman panjang dan keterampilan penempatan kamera bisa di lakukan secara intuisif sifatnya. Akan tetapi jika kita mempelajarinya tentu akan mempermudah kita dalam membuat sebuah shot.
Pada dasarnya kamera angle dibagi dalam tiga jenis yaitu:
  • Objektif camera angle
Angle objektif maksudnya adalah kamera menjadi point of view cerita, artinya penonton melihat semua elemen visual yang sutradara berikan dalam filmnya. Contoh yang paling gampang adalah dalam film dokumenter di mana orang-orang tidak melihat ke arah lensa kamera atau dalam candid shot/kamera tersembunyi.
  • Subjektif camera angle
   Angle subjektif maksudnya adalah seperti personal view point artinya penonton berpartisipasi dalam sebuah shot seperti pengalaman sendiri. Contohnya adalah shot dari udara atau aerial shot yang memperlihatkan pemandangan kota.
Atau birds point of view.
Jika seorang aktor melihat langsung ke arah lensa/penonton maka penonton di sini juga berpartisipasi dalam sebuah shot tersebut, maka bisa juga disebut angle subjektif.
  • Point of view
Point of view adalah pandangan subjektif dari subjek dalam scene. Maksudnya jika kita melihat seorang aktor melihat ke arah langit kemudian shot selanjutnya adalah arak-arakan mega di langit maka shot ke dua tersebut adalah point of view subjek tersebut.

Jenis rekaman

   Shot sering didefinisikan sebagai sebuah aktivitas perekaman dimulai dari menekan tombol rekam pada kamera hingga diakhiri dengan stop. Sedangkan Scene sering diartikan sebagai tempat atau setting di mana sebuah cerita akan dimainkan, hal ini tentu saja terpengaruh dari dunia teater atau panggung. Sebuah Scene bisa terdiri dari beberapa shot atau bisa saja satu shot panjang yang disebut sebagai Sequence shot.
 Sequence adalah rangkaian dari beberapa scene dan shot dalam satu kesatuan yang utuh.
Tipe-tipe dari shot dibagi dalam beberapa bagian, hal ini akan sangat membantu pada komunikasi visual, ketika kita bercerita kepada penonton atau menyampaikan informasi kepada penonton maka kita memerlukan beberapa penekanan atas informasi penting tersebut, maka dari itu kita memerlukan detail penyampaian informasi tersebut untuk itulah kita memerlukan beberapa tipe shot, misalnya kita membuat close up dari sebuah benda agar penonton bisa lebih melihat detail atau menerima dengan jelas atas informasi yang kita berikan.

Type of shot:
  • Long shot

  • Medium close up
    Hasil gambar untuk medium close up
  • Medium shot
  • Knee shot

  • Full shot
  • Close shot
  • Extreme close up
E.Referensi

F.Penutup  
Sekian dulu postingan saya kali ini, nanti akan saya bagikan lagi artikela part ke-3 nya. Mudah-mudahan bermanfaat bagi anda semua...
January 03, 2019   Posted by Unknown with No comments

0 comments:

Post a Comment

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search